Sejarah Sirkuit Sentul yang tak pernah lekang dimakan waktu
BOGOR – Sirkuit Sentul, atau dikenal dengan nama Sentul International Circuit, memang sudah lama tidak menggelar Grand Prix sepeda motor (MotoGP), namun sirkuit ini tetap menjadi salah satu ikon otomotif di Indonesia, sebelum akhirnya sirkuit Mandalika resmi dibuka pada akhir 2021 lalu. Seperti apakah sejarah dari sirkuit Sentul ini?
- Sejarah
Usaha dalam membangun sirkuit Formula Satu dan Grand Prix sepeda motor kedua di Asia setelah Jepang adalah Indonesia, di mana Hutomo Mandala Putra - putra presiden Indonesia kala itu Soeharto - memelopori pembangunan sebuah sirkuit di Sentul. Sirkuit ini dibangun untuk mengantikan peran Sirkuit Jaya Ancol yang dinilai sudah tidak layak untuk digunakan.
Dengan panjang 4,12 kilometer, Sirkuit Internasional Sentul diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara Formula Satu dan MotoGP, hingga akhirnya pada tahun 1997 dan 1998, krisis moneter di Asia dan runtuhnya rezim orde baru menyebabkan hal tersebut tidak mungkin dilaksanakan. Diresmikan pada tahun 1994, fasilitas yang ada kini telah sedikit tertinggal oleh perkembangan zaman, hingga menyebabkan sirkuit ini tidak cocok menyelenggarakan ajang yang super cepat sekelas F1.
Namun, sirkuit ini tetap cocok bagi pembalap untuk berkompetisi di ajang Asian Formula 3 Super Series. Setelah diadakan beberapa perbaikan di beberapa bagian sirkuit untuk mencapai standar yang ditetapkan FIA untuk menyelenggarakan balapan seperti A1 Grand Prix, yaitu tingkat 2 (tingkat 1 adalah standar untuk menyelenggarakan balapan sekelas F1) maka Sirkuit Sentul akhirnya dapat menyelenggarakan A1 Grand Prix selama dua musim (2005-06 dan 2006-07).
Sirkuit Internasional Sentul pernah menjadi tuan rumah seri Asia Talent Cup pada tahun 2014, dan Asia Road Racing Championship/ARRC hingga tahun 2018. Sirkuit ini juga digunakan sebagai lokasi pertandingan balap para-sepeda nomor jalan raya dalam Pesta Olahraga Difabel Asia 2018. Kini, Sirkuit Sentul masih digunakan untuk berbagai ajang dan kegiatan otomotif (seperti peluncuran motor Yamaha dan Honda di Indonesia), namun lebih banyak untuk ajang balap motor dan ajang balap mobil ISSOM, yang juga diadakan sepanjang tahun.
- Data sirkuit
• Panjang lintasan: 4,12 km (2,56 mil)
• Lebar lintasan: 15 m
• Lintasan lurus terpanjang: 900 m
• Lisensi sirkuit FIA tingkat 2.
• 50 garasi pit
• 2 tribun duduk tertutup
- Fasilitas lingkungan sirkuit
• Lintasan Grand Prix
• Motocross, Autocross dan Sirkuit Go-Kart (sirkuit ini dipakai untuk ajang IndoPrix)
• Hotel internasional bintang tiga
• Bungalow
• Lapangan golf internasional
• Restoran
• Pusat rekreasi
- Sejarah MotoGP di Sirkuit Sentul
Sirkuit Sentul pernah menggelar ajang kejuaraan dunia Grand Prix Sepeda Motor sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 1996 dan 1997. Pada balapan tahun 1997, pembalap yang saat ini menjadi legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi, berhasil menjuarai balapan kelas 125cc kala bernaung di Aprilia. The Doctor menang dengan selisih waktu tiga detik dari lawan-lawannya. Pada akhir musim 1997, pihak FIM dan Dorna kembali memasukkan sirkuit Sentul untuk menggelar GP Indonesia untuk musim 1998, namun akibat tragedi 1998 yang menyebabkan transisi era orde baru ke era reformasi, GP Indonesia pun resmi dibatalkan. Hingga akhirnya pada akhir tahun 2021, FIM dan Dorna pun memasukkan kembali GP Indonesia pada kalender musim 2022, yang kali ini diselenggarakan di sirkuit Mandalika di Lombok, NTB.
Comments
Post a Comment