Kisah Valentino Rossi menangi seri perdana MotoGP 2015 di Losail, Qatar
Menonton langsung race MotoGP seri Qatar 2015, entah itu fans Valentino Rossi, fans Marc Marquez, fans Jorge Lorenzo ataupun fans duo Ducati (Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone) sekalipun, pasti sepakat dan pasti satu suara, bahwa saat itu sang juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi, memang benar-benar tampil luar biasa. Kata-katanya di awal tahun (2015) bahwa ia ingin juara dunia ke-sepuluh tampaknya bukan omong kosong (namun pada akhirnya kalah dari Lorenzo dengan selisih lima poin), Rossi membuktikan diri. Kebangkitan Ducati untuk hasil sempurna di awal musim 2015, harus tertunda karena perjuangan pantang menyerah dari The Doctor.
- Free practice dan kualifikasi
Sebelumnya memang tak ada yang menyangka Rossi mampu berada di podium utama di race GP Qatar 2015. Ketika sesi latihan bebas pertama berharap tampil kompetitif, Rossi justru di posisi ke-sembilan dan berselisih 0,881 detik dari Marc Marquez. Ketika bertarung dan kalah dengan Marquez di race GP Qatar musim lalu (2014), ia hanya berselisih 0,2 detik. Rossi tidak cukup cepat karena masalah ban belakang, dan ban memang suatu bencana bagi dirinya sejak awal yang membuat motornya (Yamaha YZR-M1) sulit dikendalikan.
Di sesi latihan bebas ketiga, meskipun masih tak terlalu senang, namun ia (Rossi) cukup puas, karena berhasil memangkas selisih waktu menjadi lebih dekat dengan posisi pertama yang lagi-lagi ditempati Marquez; 0,881 detik menjadi 0,370 detik.
Dan sesi kualifikasi akhirnya menempatkan Rossi di posisi ke-delapan; melebar lagi berselish 0,738 detik dari pole-sitter Andrea Dovizioso.
- Race
Rossi pun harus start dari baris ketiga, dan iapun tahu benar kelemahan motornya. Dibandingkan Honda RC213V dan Ducati Desmosedici (GP15), Yamaha YZR-M1 kalah dalam top speed di lintasan lurus, begitu pula dengan ban belakang yang masih menjadi kendala di beberapa titik sirkuit. Namun Rossi tidak peduli, karena ia masih tampil percaya diri dan yakin mampu memperbaikinya selama balapan yang berlangsung 22 lap. Keyakinannya berdasarkan satu perkataannya sejak awal: "I will never give up" ("aku tidak akan menyerah"); apapun kendalanya, balapan harus tetap dijalani, dan tentunya harus diselesaikan dengan perjuangan maksimal. Akhirnya yang terjadipun tak terbayangkan oleh siapapun, sikapnya yang pantang menyerah memang terbantu semesta.
- Kronologi race GP Qatar 2015
Marc Marquez yang menjadi kompetitor nomor satu, secara tak terduga melebar di lap awal dan harus bertarung dari belakang. Begitu pula dengan Dani Pedrosa yang terusik cedera arm-pump hingga membuatnya (Pedrosa) tak tampil maksimal. Keberuntungan terus menerpa Rossi; Jorge Lorenzo yang awalnya tampil hebat, tak berdaya setelah bermasalah dengan helm yang menganggu pengelihatannya. Dan Rossi akhirnya keluar sebagai juara GP Qatar 2015 setelah mengalahkan Iannone dan berduel dahsyat dengan Dovizioso hingga lap terakhir. Yang unik, selain juara, Rossi juga menorehkan lap tercepat (fastest lap) di race GP Qatar.
Jorge Lorenzo (Yamaha Factory Racing) yang sempat memimpin race GP Qatar 2015 akhirnya finis di posisi ke-empat dengan raihan 13 poin setelah ia mengalami masalah visor helm yang bergeser turun yang menganggunya selama balapan. Por Fuera pada akhirnya menjadi juara dunia MotoGP musim 2015 dengan mengalahkan Rossi dengan keunggulan lima poin. Gelar itu menjadi yang terakhir bagi Lorenzo setelah ia resmi pensiun pada akhir musim 2019.
Ya, sebelumnya memang tak ada yang tahu takdir tiga rider Spanyol (Marquez, Lorenzo dan Pedrosa). Namun jika Rossi sudah putus asa, bisa dipastikan kemenangan akan menjadi milik duo Ducati (Dovizioso atau Iannone), karena keberuntungan tak pernah selaras dengan seseorang yang putus asa. Tetapi seperti yang kita tahu, The Doctorlah yang akhirnya menjadi pemuncak di seri perdana.
Memang benar kata pepatah: "Never give up, and good luck will find you" ("Janganlah menyerah, dan keberuntungan akan menghampirimu")!
Valentino Rossi juara balapan MotoGP seri perdana musim 2015 di sirkuit Losail, Qatar. The Doctor pun akhirnya resmi pensiun dari balapan MotoGP dengan sembilan gelar juara dunia (tujuh gelar di MotoGP), 89 kali menang, 199 podium dan 55 pole position sepanjang karirnya di kelas MotoGP selama tiga jaman berbeda.
"Saya sudah mengatakannya berulang kali sebelumnya, tapi bagi saya, ini adalah salah satu race terbaik" ujar Rossi. "Karena setelah awal yang buruk, saya kembali dengan baik. Kami melakukan pekerjaan yang sangat baik dan benar selama sesi latihan dan motor saya sangat fantastis. Secara bertahap saya memperbaikinya, saya mencoba untuk tidak menyerah; sebelumya motor sulit dikendalikan; kesulitan melewati dua rider Ducati (Dovi dan Iannone) dan Jorge (Lorenzo); tetapi di beberapa titik sirkuit saya lebih kuat dan sangat bagus, dan saya sangat senang. Kemenangan ini untuk saya, untuk tim, untuk Yamaha, dan bagi semua orang (kerabat, saudara dan penggemar) yang mendukung saya."
Comments
Post a Comment