Profil Miguel Oliveira - pembalap MotoGP yang juara di Mandalika
Pembalap KTM Factory Racing asal Portugal, Miguel Oliveira, tampil sebagai juara pertama balapan MotoGP seri Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB pada hari Minggu (20/03) kemarin. Namun siapa sangka, pembalap 26 tahun ini juga berprofesi sebagai seorang dokter gigi. Setiap kali setelah balapan, Oliveira melaksanakan tugasnya sebagai dokter gigi di salah satu rumah sakit di kampung halamannya. Berikut ini merupakan profil dari Miguel Oliveira, yang terkenal dengan julukannya The Dentist.
Dokumenter MotoGP mengenai kisah seluk beluk karir Miguel Oliveira sebagai pembalap MotoGP dan dokter gigi- Masa kecil Miguel Oliveira
Sebelum kehadiran Oliveira ke dalam kancah balap motor internasional, tercatat ada belasan pembalap motor Portugal yang ikut meramaikan balap motor Grand Prix, namun mereka semua tidak memiliki potensi juara. Oliveira tumbuh di lingkungan keluarga yang sedikit dilatarbelakangi pembalap. Ayah Miguel sempat membalap di kelas 125cc, namun tidak punya cukup dana untuk terus membalap. Akhirnya sang ayah memutuskan untuk membesarkan putranya Miguel menjadi pembalap juara di masa depan.
- Karir awal Miguel Oliveira
Miguel mulai balapan di kejuaraan nasional pada usia sembilan tahun, di Kejuaraan MiniGP Portugal pada tahun 2004, memenangkan penghargaan Young Promise of the Year di Portugal. Keberhasilan pertamanya datang pada tahun 2005 ketika ia memenangkan kejuaraan MiniGP Portugis dan Festival Dunia Metrakit di Spanyol. Pada tahun 2006 ia mengulangi kesuksesan sebelumnya dan pada tahun 2007 ia memenangkan Trophy PreGP 125 Mediterania. Pada tahun 2009 ia berada di urutan ketiga dalam kejuaraan Spanyol, dan pada tahun 2010 bertarung Maverick Viñales untuk memperebutkan gelar, akhirnya finis runner-up dengan hanya dua poin dan berkembang menjadi pebalap Portugis penuh waktu pertama yang mencapai kejuaraan dunia. Sejak itu, ia menjadi pemenang perlombaan di ketiga kelas.
- Mengundi nasib di Moto3 dan Moto2
Oliveira melakoni debutnya di kelas Moto3 (sebelumnya 125cc) pada tahun 2013. Kala itu ia dikontrak tim Mahindra. Sayangnya ia tampil kurang kompetitif dan terlempar keluar dari posisi 10 besar di klasemen akhir musim 2013 dan 2014.
Pada musim 2015 hingga 2016, Oliveira mencoba keberuntungannya bersama KTM masih di kelas Moto3. Terbukti pada musim 2015 ia finis runner-up di klasemen akhir sebelum pindah ke Moto2 pada musim 2017.
Di musim pertamanya di Moto2 (masih bersama KTM) tahun 2017, Oliveira masih dalam tahap pembelajaran (learning curve), yang membuatnya finis di posisi kedelapan klasemen akhir musim 2017. Performa Oliveira di Moto2 mulai meningkat pada musim berikutnya (2018), hingga mengantarkannya menjadi runner-up Moto2 musim 2018.
- Naik kelas utama MotoGP
Per musim 2019, Oliveira naik ke kelas utama MotoGP sebagai rookie bersama Fabio Quartararo, Joan Mir dan juara dunia Moto2 2018 Francesco Bagnaia. Ketika itu, Quartararo dikontrak tim Petronas Yamaha; Bagnaia bernaung di tim Pramac Ducati; sedangkan Mir membalap di tim Suzuki. Sayangnya, Oliveira belum punya tawaran untuk masuk tim KTM di MotoGP. Awalnya Oliveira akan satu tim dengan Pol Espargaro di tim KTM pabrikan, namun posisi tersebut sudah diambil oleh Johann Zarco. Akhirnya Oliveira dikontrak oleh tim Tech3 yang sudah disuplai KTM (sebelumnya disuplai Yamaha).
Puncaknya pada balapan GP Styria 2020 lalu yang sempat diwarnai insiden di awal balapan. Oliveira keluar sebagai juara pertama GP Styria 2020, dan sekaligus membawa pulang mobil BMW M8 Coupe Competition terbaru. Padahal, Oliveira sendiri merupakan brand ambassador Hyundai (pabrikan mobil asal Korea), sementara BMW (pabrikan mobil asal Jerman) merupakan merk kendaraan pemasok resmi mobil safety car di MotoGP. Oliveira akhirnya dikontrak tim KTM pabrikan mulai musim 2021 setelah Pol Espargaro hijrah ke Repsol Honda. Di tim KTM Factory, Oliveira saat ini masih satu tim dengan pembalap Afrika Selatan, Brad Binder.
Detik-detik Oliveira menjuarai GP Styria 2020.Sumber:
Comments
Post a Comment